Salah satu tawaran model pengembangan integrasi kurikulum dapat ditemukan dari paparan Robin Fogarty [1]. Ia menyatakan terdapat 10 cara atau model untuk mengembangkan kurikulum. Menurutnya, ke sepuluh model yang ia tawarkan dapat dijadikan seagai fondasi untuk mendesain kurikulum. adapun kesepuluh model tersebut, yaitu:
1. Model Terfragmentasi (The Framented Model)
Model terfragemntasi adalah metode pengembangan kurikulum cara lama. setiap subjek terpisah-pisah. misalnya: matematika, sains, bahasa, geografi. Misalnya, Ketika mengajarkan matematika maka pengajar mengataka "Simpan Buku Geografimu, sekarang kita belajar matematika." Akibatnya terjadi pemilahan, pengkotakan disiplin.
2. Model Terkoneksi (The Connected Model)
Model terkoneksi yaitu model kurikulum terintegrasi yang melihat dari kaca opera, menyediakan paparan jelas mengenail ditel, subditail dan interkoneksi dengan satu disiplin. Fokusnya adalah membuat koneksi eksplisit antar subjek, menghubungkan satu topik, satu keahlian satu kensep dengan yang lainnya. Kuncinya adalah adalah usaha menggodok hubungan antar kajian, dari pada membiarkan pembelajar mengerti koneksi berdasarkan pemahaman sendiri.
3. Model Bersarang (The Nested Model)
Model bersarang memandang kurikulum berdasarkan kaca tiga dimensi, menargetkan multidimensi pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran komputer, pengajar memasukkan tugas merancang perhtungan matematis menggunakan komputer.
4. Model Terurut (The Sequenced Model)
Model terurut memandang melalui kacamata, lensanya terpisah tetapi terkoneksi dengan bingkainya. Topik diajarkan secara terpisah tetapi dilakukan secara terurut agar memberikan kerangka yang lebih luas untuk konsep yang terhubung.
5. Model terbagi (The Shared Model)
Model terbagi ini membawa dua disiplin kajian yang berbeda kedalam satu kajian sekaligus.
6. Model Anyaman (Webbed Model)
Model Anyaman menyajikan seluruh konstelasi kurikulum sekaligus
7. Model Ulir (The Threaded Model)
Model ulir ini menggunakan ide besar yang diperluas melalui semua konten dengan pendekatan metakurikular. Model sekaligus menyajikan kemampuan berfikir, kemampuan sosia kemampuan belajar, teknologi dan multi displin melalui semua disiplin.
8. Model Terintegrasi (The Integrated Model)
Model ini menyajikan topik interdisipliner yang mengatur ulang topik-topik yang tumpang tindih dan memunculkan pola dan desain.
9. Model Terbenam (The Immersed Model)
pada Model terbenam integrasi berlasung bersama peserta didik, dengan atau tanpa intervensi.
10. Model Jaringan (The Networked Model)
Memandang melalui prisma. menciptakan berbagai dimensi dan fokus arah. pada model ini pembelajar yang langsung memproses integrasi. hanya pembelajar itu sendiri yang apa yang tahu lika-liku dan dimensi kajiannya, menargetkan sumber dan mengeksplorasi wilayah spesialisasinya.
![]() |
Gambar 1. Model Kurikulum terintegrasi menurut Robin Fogarty |
Referensi:
[1] Fogarty, Robin. “Ten Ways to Integrate Curriculum.” Educational Leadership 49.2 (Oct. 1991): 61-65
No comments:
Post a Comment